Puri meronta karena tetapingi tinggal di makam ini untuk menemnai Ibunya. Puri merasa Ibunya kesepian dn butuh dirinya. "Turunkan Puri, Mas!!" teriak Puri dengan sangat keras. Jalan yang Aji lauli memang sepi hanya ada beberapa orang yang sempat bertemu dan bertegur sapa membawa kayu bakar ke arah kota dengan berjalan kaki. Banyak yang melihat ke arah Aji dan Puri. Mungkin mereka berpikir Puri sedang di aniaya. Setelah di beritahu mereka tahu apa yang terjadi sebenarnya dan tetap memilih diam membiarkan Aji membawa Puri pulang ke rumah kayu. Aji tetap diam dan tetap fokus berjalan smabil menggendong Puri lalu memasuki rumah kayu milik mertuanya. Dengan cepat Aji membawa Puri masuk ke kamar dan merebahkna tubuh kecil itu di kasur. Tubuh Puri yang dingin langsung di sleimuti hingga suhu

