Pagi telah menjelang mengganti malam yang dingin dengan kehangatan udara yang masuk melalui jendela kamar yang telah terbuka. Kesejukan angin pagi di tambah hangatnya sinar matahari pagi membuat Aji terbangun dari lelapnya tidur. Tangannya mulai bergerilya ke arah samping untuk mencari tubuh mungil istrinya yang tengah mengandung. Namun ... Terasa kosong dan sangat dingin tempat tidur bagian sisi yang di tempati Puri.
Kedua matanya perlahan mulai di buka sambil menghalau sinar matahari yang sempat tepat mengenai klopak matanya. Sungguh silau sekali.
Aji terbangun dan duduk di ranjang sambil mengedarkan pandangannya ke segala arah. Ia mencari sosok istrinya yang sudah tak ada lagi di kama. Piyama tidur panjangnya sudah tersampir di kursi dengan rapi. Begitu juga dengan mukena yang terlipa
