Elina merasa hari ini sudah membuat jebakannya sendiri. Ia tak pernah menyangka Lingga dengan mudahnya ikut-ikutan masuk ke dalam jebakan yang sudah dibuatnya. Sungguh, Elina tidak tahu apa yang akan terjadi nanti, bagaimana ekspresi Mama dan Papanya saat dirinya datang bersama Lingga. "Ada masalah?" tanya Lingga yang saat ini sedang mengemudikan mobilnya. Perjalanan sudah sepuluh menit dan baru saja Lingga memecahkan keheningan antara mereka berdua. "Ini masalah saya dan kamu harus ikut terlibat. Wajar kan saya takut," jawab Elina. "Apa yang kamu takutkan? Seharusnya kamu berpikir tentang ini tadi sebelum bilang punya pacar ke Mama kamu. Kalau sekarang, udah terlambat." "Iya, saya tahu saya salah. Tapi kamu kok mau bantu saya? Ini masalah besar loh, bukan main-main." "Kalau bukan say