Elina kesal! Hari ini ia bangun pagi-pagi sekali. Di hari pertamanya tidak menjomlo lagi, pikirannya masih tertuju pada kejadian memalukan tadi malam. Entah salah Lingga atau pemilik warung itu yang pasti ia sangat malu sekarang. Seharusnya Elina merasa beruntung karena ia dengan Lingga tidak mengenal ibu pemilik warung tersebut, hanya saja rasa malu itu terus menghantuinya. Terlebih ucapan ibu pemilik warung itu selalu terngiang saat menawarkan makanan hangat untuk mereka. Kalian mau yang anget-anget? Tahu bulat yang digoreng dadakan! Ah, gila! Elina jadi teringat pembicaraannya dengan Lingga tadi malam .... "Belum apa-apa udah nyosor banget sih kamu," ucap Elina saat mereka sudah sampai di depan rumah. "Yang jadi pertanyaannya adalah ... kenapa kamu nutup mata? Kamu bersiap, kan?" ba