Bab 18

1154 Kata

"Kamu kok cemberut aja?" Mendengar pertanyaan Lingga, sontak Elina menoleh pada pria yang kini sedang menyetir itu. "Menurut kamu, saya kenapa?" Sejenak Lingga tersenyum, tapi tatapannya masih fokus ke arah jalanan. "Kayaknya ada yang ngambek." "Ngambek sih nggak, cuma—" "Cuma kesel?" potong Lingga. "Ya kamunya aja. Katanya mau kasih tahu syaratnya. Terus buktinya apa, kita bahkan udah menuju ke tempat acara." "Kamu se-nggak sabar itu, ya? Padaha orang sabar disayang Tuhan, El. Atau mau disayang saya juga?" balas Lingga dengan santainya. "Apa sih kamu tuh!" Elina segera memalingkan wajah ke arah jendela. Lingga memang benar-benar keterlaluan. Tidak adakah cara bercanda yang lain? Akhirnya suasana kembali hening. Beberapa saat kemudian Elina membenarkan letak duduknya, tatapannya ki

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN