Pagi-pagi sekali Dean dibangunkan oleh suara bel yang berbunyi berulang kali. Dia mengerjapkan mata dan hendak bangun, tetapi ketika tangannya tak bisa ditarik, dia urung niat. Rupanya Jenar masih tidur berbantalkan tangannya sejak tadi malam setelah mereka bermesraan untuk waktu yang lumayan lama. Pelan-pelan pria itu menarik tangannya agar tidak membangunkan sang kekasih yang dari semalam mencemaskan keadaan. Dean lantas beranjak pergi dari kamar untuk membukakan pintu dan mempersilakan tamu tersebut masuk. Dean menghampiri pintu sambil memijat tangannya yang pegal, tetapi itu bukan masalah besar jika dengan begitu Jenar bisa tertidur lelap. Ketika pintu terbuka, Mayang dan Armand muncul dengan wajah cemas. Mereka juga membawa sesuatu yang dimasukkan ke dalam tas warna putih. “Ayah, I