Jenar menatap kedua mata Dean bergantian dan dia tidak melihat keraguan di sana. Meski demikian, gadis itu tidak akan percaya begitu saja apalagi pria di depannya ini adalah seseorang yang akan berusaha semaksimal mungkin. “Bapak kira saya percaya?” Jenar tertawa sebelum akhirnya masuk ke toilet dan meninggalkan Dean di depan. “Dia benar-benar pintar bersandiwara.” Tak berselang lama setelah Jenar masuk, Hidan datang menghampiri Dean yang berdiri seperti patung di depan toilet wanita. Pemuda itu benar-benar penasaran niat apa yang disembunyikan pria kaya tersebut hingga begitu menginginkan sang kakak menjadi istrinya. “Permisi,” ucap Hidan. Dean menoleh kepadanya. “Pak Dean benar-benar CEO agensi itu?” “Kamu masih tidak percaya? Kalau mau, silakan datang ke kantor dengan satu syarat, t