Harapan Tahun Baru

1648 Kata

Setelah beberapa saat berlalu, mereka menyudahi kebersamaan tersebut. Kecanggungan kembali melanda dan membuat keduanya hanya diam tanpa bicara apa pun. Sebab ini adalah kali pertama mereka. Jenar memakai kacamatanya lalu tiba-tiba beranjak berdiri dan membuat Dean mendongak. “Sa-saya permisi mau kembali ke kamar, Pak!” “Su-sudah mau pergi?” Dean menggaruk kepala lalu berdiri. “Ayo, aku antar.” “Ha? Ti-tidak perlu. Kamar saya ada di sebelah!” Dean memejamkan mata, baru ingat jika saat ini mereka sedang di sebuah resort, bukan perusahaan atau apartemen. “Aku lupa.” “Saya permisi.” Jenar memberi salam, lalu bergegas pergi dari hadapan Dean tanpa pikir panjang. Saat ini bukan waktu yang tepat untuk ragu-ragu, apalagi kini dia sedang berada di kamar pria itu. Jenar membuka pintu lalu men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN