"Entahlah, Tuan. Chandi ceroboh. Mungkin Chandni menjatuhkannya. Tadinya Chandni ingin pergi mencari gelang itu." Imdad mendengkus kesal ingin mengomel tetapi ia terlalu sayang pada Chandni. Ia mencubit pipi Chandni. "Jangan seceroboh ini lagi, Chandni. Bagaimana jika ada yang merasukimu?" "Chandni pasti akan menemukan gelang itu, Tuan," jawab Chandni sungkan. Tiba-tiba Imdad tercenung sendiri memikirkan jawaban atas pertanyaannya sendiri. Teringat pengakuan Rajputana bahwa ia telah mencium Chandni dua kali tanpa sepengetahuannya. Bagaimana kalau ternyata diam-diam mereka melakukannya lagi? Ia menatap lekat gadisnya. Mengamati senyum tulus dan gerak gemulai tubuh Chandni saat bersamanya. Semua terasa sempurna. Tidak terasa berbeda atau pun ada raut gelisah. Apakah Chandni sengaja bun

