Di saat yang bersamaan di kediaman Maharani Anuradha. Anuradha menangis sesenggukan meratapi calon bayinya yang telah tiada. Ditambah vonis bahwa dia tidak bisa memiliki hamil lagi membuatnya semakin terpuruk. Dia sekarang cacat dan itu sangat memalukan baginya. Sohail, kakak Anuradha datang menjenguk dan panik melihat kondisi adiknya yang mengibakan. "Anuradha!" ujarnya seraya mendekap adiknya yang duduk di ranjang. "Bhai ... Hu hu huuuu, huaaaa ...." Tangisan deritanya pecah lagi. Sohail memberi tanda agar seluruh pelayan keluar kamar, meninggalkan ia berduaan dengan adiknya. Setelah tidak ada orang lain lagi, Sohail bicara dengan suara direndahkan pada adiknya. "Ya, aku sudah mendengar kejadiannya, adikku. Sabarlah, kakakmu ini akan mencari cara untuk membantumu. Jangan khawatir

