"HATI-hati," ucap Imdad sebelum Chandni menjadi tak sadarkan diri. Gadis itu terbaring di dipan dan Imdad duduk di sisi sambil menggenggam sebelah tangannya. Ia menjaga tubuh Chandni selama wujud astralnya meninggalkan tubuh. Roh Chandni melayang sangat cepat di udara siang itu, menuju Kerajaan Kalkutta. Sengaja memilih siang hari untuk mengurangi gangguan makhluk tak kasat mata lain dan kekuatan siluman laba-laba sangat berkurang pada siang hari. Tiba di perbatasan Kalkutta, Chandni memilih singgah di puncak menara agar bisa melihat ke seluruh penjuru kota besar itu. Istana megah Kerajaan Kalkutta diselubungi hawa gelap yang dikenal Chandni sebagai hawa siluman laba-laba. Selubung itu laksana jaring laba-laba yang sangat banyak dan pekat, menjadi tempat ribuan siluman laba-laba berkemban

