Hantu Lavanya sudah musnah dan para selir yang kesurupan pun sudah tenang. Imdad mengantar Chandni kembali ke pondok. Jamuna dan Karan sudah kembali ke pondok itu, merapikan barang-barang yang berantakan serta membersihkan serpihan cermin. Imdad menarik Chandni ke ruang makan dan menyuruh Chandni duduk di kursi. “Ada apa, Tuan?” Chandni keheranan. Imdad berlutut di hadapannya dan menatap lekat. “Di mana gelang kakimu? Aku pasangkan untukmu,” katanya. Chandni mengeluarkan kantong kain yang diselipkan di pinggang rok sarinya. Imdad segera mengambil kantong itu dan mengeluarkan dua gelang keemasan, lalu mengangkat tumit Chandni, memasang gelang-gelang itu di pergelangan kaki gadisnya. Imdad mendaratkan kecupan ringan di ujung kaki Chandni, membuat Chandni terkesiap. Pria itu kembali menatap

