Eve merasakan tubuhnya diguncang namun tidak tahu siapa yang melakukannya. Perlahan ia membuka mata dan melihat keberadaan Arnesh di sampingnya. Berusaha membangunkannya dari tidurnya. Pria itu juga nampak khawatir dan cemas. “Eve, akhirnya kamu bangun juga,” ucapnya lega. “Ada apa?” tanya Eve lemas. Wajahnya pucat dan basah karena keringat. Napasnya pun berat, seperti orang yang kelelahan. Padahal posisinya baru bangun tidur. Bahkan ada air mata sudut makanya. “Sudah siang, ya? Maaf saya terlambat bangun.” “Ini masih malam, Eve. Kamu mengigau sambil nangis. Selain itu, kamu juga manggil ibu dan bapak kamu. Saya khawatir, jadi saya bangunin kamu,” jelas Arnesh. “Oh iya?” “Kamu minum air dulu biar tenang.” Eve merasakan tubuhnya lemas. Ia pun berusaha untuk bangun dari tidurnya, untuk