Bab 107.

2079 Kata

“Pak bos ke hotel menemui istrinya. Puas?” Windi mendesah setelah sadar sudah keceplosan memberitahu Ayu dimana bosnya saat ini berada. Dalam hati memaki diri sendiri kenapa tidak bisa menjaga lidah hanya karena takut Ayu kumat. “Oh … harusnya kamu bilang dari tadi. Kalau tahu begitu aku tidak akan menunggu. Percuma.” Sepasang mata Windi mengedip cepat. Tidak menyangka akan mendengar jawaban seperti itu. Dia pikir Ayu akan marah-marah. Wanita itu menghembus napas lega. Apalagi ketika mendengar kalimat Ayu selanjutnya. “Ya sudah, aku balik ke kamarku saja.” Lalu Ayu melangkah menjauhi meja kerja Windi. Berjalan ke arah lift berada. Windi membuka mulut. Kepala wanita itu berputar. Sepasang matanya mengikuti pergerakan Windi hingga Ayu tak lagi terlihat. Sungguh di luar prediksi, tapi, su

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN