Windi meneguk isi dalam gelas sambil melirik takut pria yang duduk di sebelahnya. Di depan sana bercampur dua jenis manusia yang sedang bergerak sesuka hati. Sementara suara keras musik aneh memekakkan telinganya. Dan seumur hidupnya, Windi belum pernah mendatangi tempat seperti ini. Dia memang bukan seorang yang religius, tapi, juga bukan orang yang tidak kenal agama. Dalam agamanya, dia paham tempat seperti ini tidak seharusnya ia datangi. Tapi … dia tidak bisa menolak pria yang sedang terdiam melamun sambil menghisap batang rokok. Entah apa yang sedang dipikirkan oleh pria itu. Ekspresi wajahnya tidak terbaca, tapi melihat dari tingkahnya—siapapun akan tahu jika Arga sedang punya masalah. Setelah merampas ponselnya, lalu marah-marah sepanjang sisa jam kerja di kantor—pria itu menyere