“Kami dari kepolisian. Kami datang membawa surat perintah penangkapan saudari Ayu. Tersangka penyebab kecelakaan di depan hotel Kanaya.” Bola mata Sintya membesar untuk sesaat. Sadar, wanita itu bergerak cepat menarik langkah kaki ke belakang, lalu menutup pintu dan menguncinya. Membuat dua orang dari kantor kepolisian terkejut. ‘TOK! TOK! TOK!’ “Buka pintunya.” Polisi mengetuk kembali daun pintu sambil meminta orang di dalam kamar membuka pintu. Sintya sampai terengah berlari sampai ke ranjang. “Ada apa?” tanya papa Ayu sambil menatap sang adik ipar. “Siapa di luar?” “Celaka,” kata Sintya dengan napas memburu. Padahal hanya berlari beberapa meter, tapi, napasnya terasa hampir putus. Butuh beberapa saat wanita itu mengatur napas sementara suara ketukan kembali terdengar. ‘TOK! TOK!