Arga berusaha meminta, memohon pada kedua orang tua Tara agar memperbolehkan Tara ikut pulang dengannya. Pria itu menatap penuh permohonan sepasang suami istri yang duduk di depannya terpisah meja. “Sampai tes DNA itu keluar, jangan temui putri kami.” Arga menatap kecewa Alka. Kepala pria itu menggeleng tidak terima. “Pa …," rengek Arga. “Aku sangat mencintai anak-anakku. Bagiku kebahagiaan mereka paling utama. Tidak akan ada perdebatan jika itu menyangkut kebahagiaan mereka, Arga. Kamu akan tahu seperti apa rasanya setelah kamu jadi ayah.” “Pa ….” “Kamu tahu kenapa aku memintamu tidak menemui putriku sampai tes DNA itu keluar?” tanya Alka seraya menatap lebih dalam sang menantu. Kedutan terlihat di sekitar rahang pria itu, ketika Alka menekan-nekan katupan rahang untuk melampiaskan s