Tara tidak ingin memikirkan perkataan Ayu tentang seorang perempuan bernama Davina. Namun, dasar perempuan yang selalu mengedepankan perasaan dibanding logika—Tara tidak bisa menahan diri. Rasa bernama penasaran itu dengan cepat memenuhi kepalanya. Tara mempercepat ayunan kakinya. Wanita itu sempat berhenti di depan pintu kamarnya, hanya untuk memasukkan oksigen sebanyak mungkin ke dalam paru-parunya. Setelah itu Tara mendorong pelan daun pintu. Begitu masuk ke dalam kamar, dia tidak mendapati suaminya. Tara bergegas memeriksa kamar mandi. Pintu dalam keadaan terbuka yang berarti suaminya itu tidak ada di dalam kamar mandi. Berarti Arga belum kembali dari jogging. Langkah kaki wanita itu berhenti di dekat ranjang. Tara merasa paru-parunya menyempit seketika. Wanita itu membuka mulut, un