Bab 42. Tara VS Sintya.

2138 Kata

“Perempuan harus bisa memasak. Apa kamu mau membiarkan Arga kelaparan karena kamu tidak bisa masak?” “Kenapa Tante marah-marah terus, sih? Mama Rose saja tidak masalah aku tidak bisa masak untuk anak kandungnya, Tante.” Tara menekan kata ‘anak kandung’ seolah ingin mengingatkan posisi Sintya. Hal tersebut membuat Sintya menahan geraman. “Mas Arga juga tidak masalah. Dia malah bilang, kamu tidak usah masak, Sayang. Nanti kamu capek.” Tara mengerutkan sepasang bibir, sementara bola mata wanita itu bergerak ke samping. Tara menahan tawa melihat perubahan raut wajah ibu tiri Arga. Tara berdehem ketika rasa geli yang menggelitik itu hampir tidak bisa ia tahan. Tara harus mengatur tarikan dan hembusan napas untuk mengalihkan perasaannya. Setelah itu Tara melanjutkan pekerjaannya memotong kent

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN