“Sidang Pengadilan Agama kelas 1-A Jakarta Pusat, hari Senin, 28 Januari 2011 register perkara Nomor: 2181/Pdt.G/2011/PA.JP antara Saudari Hana sebagai Penggugat dengan Saudara Raihan sebagai Tergugat, dengan ini kami nyatakan ... sidang dibuka dan terbuka untuk umum!” Tok ... tok ... tok. Bunyi ketukan palu beserta ucapan pembuka sidang sewaktu Mama dan Papanya bercerai dulu begitu saja terngiang, menyalurkan bayang dalam ingatan. Pada hari itu. Naya berdiri, menatap pemandangan luar jendela yang gersang di tempat tinggal barunya. Teringat lagi. “Sidang putusan perkara Nomor dua satu delapan satu /garis miring, Pe-De-Te, titik, Ge /garis miring, dua ribu sebelas /garis miring, Pe-A, titik, Je-Pe. Tentang cerai gugat antara ...” Nama Mama dan Papa terpampang di sana, Hakim Ketua m