Zayn meneguk minumannya lagi dan lagi walau kini ia sudah sangat mabuk hingga tak bisa untuk berjalan dengan tegak seorang diri. Disampingnya duduk seorang pria yang menatapnya sembari menggelengkan kepala, sedikitpun ia tak merasa kasihan pada pria itu yang memang selama ini selalu membuatnya geram karena sikap tololnya. "Apa lo juga butuh sianida?" tanya pria itu santai seraya menyesap vodka sedikit demi sedikit di gelasnya. Ia tak boleh mabuk karena pria bodoh di hadapannya ini butuh penjagaan supaya tidak melakukan hal-hal lebih gila lagi seperti bunuh diri. Sore tadi ia dikejutkan dengan kedatangan Zayn yang mengamuk di salah satu coffee shop miliknya yang lokasinya tak jauh dari kantor pria itu berada. Ya, pria itu tak lain adalah Lintang yang merupakan teman Sesil berdansa malam