Zayn duduk di pinggir pantai sembari mengamati kembali kalung berbandul inisial namanya dengan Sesil, ditemani bintang yang berpijar di langit serta bulan sabit tersenyum sendu salah tahu bagaimana suasana hati pria itu saat ini. Zayn sendiri memilih untuk pergi dan tak menunggu acara pertunangan Sesil dan Lintang selesai karena dirinya benar-benar tidak akan sanggup untuk menyaksikan hal itu. Beginilah mungkin yang selama ini selalu dirasakan oleh Sesil ketika dirinya lebih sibuk mengurus masalah Sania daripada memberi perhatian pada wanita itu yang sejak dulu selalu mengikutinya kemana pun dirinya pergi. Zayn baru menyadari bahwa sakitnya sungguh terasa luar biasa. Selama ini dirinya berpikir Sesil akan baik-baik saja karena toh dirinya tidak memiliki hubungan apapun dengan Sania dan