Setelah pertengkaran hari itu, hubungan keduanya semakin merenggang. Sania kini lebih banyak diam dan Tandean seolah tidak tahu bagaimana harus bersikap untuk membujuk wanita itu. Bukan dia tidak menyadari perubahan sikap dari Sania, tapi jujur saja ia bukanlah pria yang dibesarkan oleh keluarga harmonis dan penuh kebahagiaan sehingga dirinya bisa mencontoh hal apa yang dilakukan oleh orang tuanya untuk membujuk pasangannya saat ini. Hidup begitu kejam bagi Tandean sehingga yang ia tahu hanyalah bertahan dengan segala kekuatan. Sejak dulu juga ia tidak terlalu mementingkan soal wanita karena baginya berumah tangga bukanlah sebuah tujuan hidup. Hanya seorang Sania, perempuan sederhana yang bisa-bisanya menarik perhatian pria itu. Wanita yang tetap menggenggam tangannya meski orang lain te