Reza masih berada di kamarnya dengan Dila. Dila tertidur di pelukan Reza. Reza memandangi wajah Dila yang sudah tertidur di pelukannya. Dia merasa sangat menyesal sudah memukul Dila, dan dia juga sering sekali memukul Dila saat dia lelah dengan pekerjaannya dan memikirkan Riri.
Reza seperti itu juga karena Dila yang keras kepala dan tidak mau mengalah saat Reza sedang berbicara. Tapi, semarah apapun suami pada istrinya, harusnya tidak melalukan kekerasan pada istrinya secara fisik. Membentak saja sudah membuat hancur hati seorang istri, apalagi melakukan kekerasan secara fisik.
Reza mengusap kepala Dila. Reza merasakan suhu tubuh Dila meningkat. Badan Dila panas sekali, dan wajahnya juga terlihat pucat.
“Badanmu panas sekali, sayang,” ucap Reza dengan lirih.
“Dil, ke rumah sakit, ya?”
