"Kalau Mas sudah punya istri, cintai istri Ms dengan pebuh ketulusan. Tidak usah mencari alasan lain, karena iba atau kasihan kepadaku," ucap Rara yang sudah di penuhi dengan rasa emosi. Rara seperti orang pintar namun bodoh. Tidak menyimak setiap ucapan Baihaqi yang menjelaskan secara gamblang, malahan mengambil kesimpulan sendiri berdasarkan pemikirannya sendiri padahal semua itu salah. Mendengar ucapan Rara yang tidak singkron dengan penjelasannya pun membuat Baihaqi juga nampak bingung. "Aku tidak paham dengan maksudmu, Ra? Maksudmu apa?" tanya Baihaqi pelan mencerna setiap kaa yang dilontarkan oleh Rara. "Kenapa bisa tidak paham? Sudah jelas Mas Baihaqi sudah punya istri! Kenapa masih berusaha mendekati Rara?" ucap Rara dengan suara lantang. Suara keras diiringi dengan tatapan le