Bening menatap dokter Atta dan tersenyum dengan polosnya. "Kenapa memangnya? Dokter Atta tak menyukan Mbak Dewi? Apa kurang cantik?" tanya Bening pelan. "Apa alasan kamu ingin mendekatkan saya dengan Kakak kamu, Bening?" tanya dokter Atta pelan. Sejenak Bening terlihat berpikir. Ia menggaruk kepalanya yang tak gatal sama sekali. "Ekhemmm ... Pak dokter itu baik dan ramah, murah senyum juga. Ada baiknya, kalau mendapatkan peempuan yang baik juga eperti Mbak Dewi," ucap Bening polos. Tawa dokter Atta langsung terdengar nyaring. "Mbak Dewi baik?" tanya dokter Atta menggoda Bening. "Baik banget. Dulu, Mbak Dewi sudah mendapat pekerjaan di luar negeri, tapi Mbak Dewi gak jadi berangkat karena Ibu sakit keras dan tidak tertolong. Ibu berpesan untuk menjaga Bening, mulai saat itu, Mbak De