"Sial!" Umpat Rafa sambila melempar ponselnya ke atas tempt tidur di susul dirinya yang kini berbaring di atas tempat tidur dengan posisi terlentang. Rafa menghela nafas panjang, menyugar rambut panjangnya dengan kasar, marah dan kesal pada dirinya sendiri karena kejadian yang tadi menimpa Keira di restoran. Rafa kembali meraih ponselnya, lalu mendial nomor Rifa, adiknya. Tak butuh waktu lama bagi Rifa untuk mengangkat panggilan dari Rafa. "Kamu di mana?" tanya Rafa sesaat setelah sambungan teleponnya dan Rifa terhubung. "Memangnya kenapa?" "Kenapa setiap Kakak bertanya kamu selalu saja balik bertanya, bukannya menjawab pertanyaan Kakak?" erang Rafa frustasi. "Rifa di rumah lah, di mana lagi? Jadi ada apa?" "Apa kamu masih berhubungan dengan Keira?" "Ya masihla