Begitu Nay mengakhiri sambungan teleponnya, Al berusaha menghubunginya lagi. Sayang, nomornya kembali diblokir karena gagal tersambung. Darah Al mendidih. Amarahnya menguar hingga tanpa pikir panjang dia bergegas pergi dari kantornya. Perempuan keparatt di apartemennya itu harus diberi pelajaran atas kelancangannya yang sudah melewati batas. Memacu kencang laju kendaraannya, dia langsung naik setelah memberikan kunci ke security untuk mengurus mobilnya yang ditinggal begitu saja di depan pintu lobi. Selama ini dia sudah mati-matian mencoba bersabar, tapi mereka selalu melampaui apa yang jadi batasnya. Namun, ternyata Jean lebih licik dari yang Al kira. Begitu masuk ke apartemennya, dia sudah disambut oleh keberadaan mamanya yang duduk di ruang tamu. Jean menatap gusar, sedang Lena mendel