Bab 28. Rusuh

1562 Kata

Sasha bahkan sama sekali tidak tampak tegang, saat tahu mantan teman busuknya itu datang dengan membawa preman. Terlebih ada Ibra, kakak sepupunya yang sudah pasti jauh di atas angin dari seorang Revan Daniswara. Satu-satunya yang membuat Sasha was-was hanya keberadaan Nay disana. Secara fisik mereka memang tidak mungkin bisa menyentuh Nay. Tapi Sasha khawatir keponakannya itu belum siap mental untuk menghadapi mulut jahat Lena. “Ingat, Nay! Jangan terlihat lemah di depan lawan! Kita boleh hancur dan menangis di belakang, tapi jangan jatuhkan air matamu di depan orang yang memang menginginkan penderitaanmu! Jadilah kuat supaya tidak diinjak!” Nay yang duduk di samping omnya, dan dalam pengawasan Jeje tampak mengangguk mendengar wejangan dari tantenya. Tamu yang sebenarnya sudah Sasha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN