Suara gaduh di sana seketika berhenti. Persis seperti perkiraan mereka, drama akan berlanjut hingga berjilid-jilid. Ezra yang menyebalkan dan paling suka cari ribut, mana mungkin melepaskan begitu saja Hera untuk diseret pergi oleh Langit. Dia memang tidak tahu pasti bagaimana duduk perkara antara keduanya, tapi Ezra paham Hera sengaja menjauh dari Langit karena sakit hati. Jadi, bagaimana mungkin dia akan membiarkan Hera dibawa pergi. “Yaelah! Sudah kayak drakor beneran yang sering ditonton Letta. Mana pakai adegan tarik-tarikan rebutan cewek gitu lagi! Dasar lebay!” olok Cello justru ngelawak, padahal yang di depannya sudah seperti mau adu jotos. “Ingat umur, Zra! Sudah om-om gitu masa nggak mau ngalah sama bocah?!” timpal Daren yang masih berdiri di samping mereka. Ezra tersenyum men