Sehari menjelang pernikahan Nay benar-benar telah menanggalkan seluruh harapannya tentang Vian. Pertemuan mereka kemarin menyadarkan Nay kalau waktu telah merubah segalanya. Rasa yang pudar, benci kian kental dan tembok tinggi yang tidak mungkin Nay tembus untuk meraih kakaknya lagi. Pada akhirnya dia dipaksa ikhlas merelakan penantiannya selama ini kandas dengan menoreh luka.
Nyatanya ucapan kasar menyayat perasaan kemarin bukan yang paling menyakitkan. Skandal yang mencuat dan mengorek aib kakak sepupunya pagi ini membuatnya semakin yakin, mengubur semua hal tentang seorang Alvian dari hidupnya adalah keputusan yang tepat. Mulai hari ini dia menghapus nama itu dari hati dan ingatannya. Alvian atau Alvarendra, Nay tidak mengenal manusia jahat satu itu.
Ada banyak orang yang jauh lebih l
