Bab 99. Tangis Nay

1530 Kata

Kamar rawat Nay tampak hening. Hanya ada Daren, Rena, Erika, Sasha, Ajeng, Jonathan Lin dan istrinya disana. Yang lain mengunjungi Hera, atau berada di kamar sebelah yang nantinya akan ditempati Vian. Nay masih belum sadar. Pengaruh obat membuat dia tertidur lebih lama. Tidak apa, yang penting mereka tahu keadaannya sudah baik-baik saja sekarang. Mengobrol dengan suara pelan, juga harap-harap cemas menunggu Nay bangun. Daren menggenggam erat tangan istrinya. Sesekali menciumnya dengan mata nyaris tak teralih dari wajah pucatnya yang terlelap pulas. Kembali dia mengelus perut Nay. Dadanya berdenyut sakit. Tidak ada lagi dedek ucil mereka di sini. Apa yang harus dia katakan nanti kalau istrinya bangun dan menanyakan tentang calon anak mereka? “Vian belum tahu kapan sadarnya. Kalau Bu Ajen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN