Keesokan harinya, Aira sangat malu untuk keluar dari kamar. Padahal, biasanya ia yang akan bangun pertama kali untuk mandi sebelum terjadi perebutan kamar mandi yang kecil itu. Ia juga akan langsung memasak untuk orang satu rumah. Namun, kali ini terasa berbeda. Aira memang sudah bangun. Dan melihat ranjang Ade yang rusak membuatnya semakin malu saja. Pasti Ade akan bertanya-tanya nantinya kalau anak itu melihat kondisi kamarnya. Atau mungkin Debi akan melotot padanya sepanjang hari. "Nggak, mas Raka mau ganti ranjangnya. Harusnya mbak Debi nggak marah," batin Aira penuh harap. Akhirnya, Aira pun memutuskan untuk bangun saja. Untuk pertama kalinya, ia bisa tidur nyenyak tadi malam. Mungkin karena ia ada di pelukan Raka. Mengingat itu, membuatnya memerah. Ia menatap Raka yang masih tidur