85. Yumna Minta Maaf

1563 Kata

Aira cukup terharu mendengar ucapan ibunya. Ia berharap ibunya tulus berkata seperti itu. Ia juga berharap agar ibunya sungguh-sungguh menyesal atas pilihannya dulu. Namun, ia tak mengutarakan hal itu. Ia kembali bermain dengan si kembar lalu mengajak Raka pulang ketika waktu hampir mendekati Maghrib. "Akhirnya, kita beneran pulang," ujar Raka setelah mereka masuk ke rumah. Raka merangkul Aira dengan lega lalu memutar badan istrinya itu. "Malam ini, kita bisa tidur berdua di kamar kita. Aku udah kangen banget!" Aira terkekeh. Ia mengangguk sepakat. Ia juga merindukan kamarnya yang nyaman. "Ya udah, yuk naik. Mas mandi duluan aja, mau sholat, 'kan?" "Iya, Sayang. Kamu belum selesai datang bulannya?" tanya Raka. Aira menggeleng pelan. "Paling tiga hari lagi." "Ehm, oke. Aku sabar kok,"

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN