117. Tangisan Aira

1461 Kata

Hari berikutnya, Aira benar-benar tak sabar untuk bertemu Raka. Aira mempersiapkan banyak makanan seperti biasa, ia juga memastikan kedua anak mereka telah mandi dan tentu saja, ia juga. Aira tengah menyemprotkan parfum di sisi lehernya ketika mendengar deru mobil Raka memasuki halaman rumah. Senyum Aira melebar seketika. "Ah, akhirnya suami aku pulang," ujarnya. Aira bercermin sekali lagi, merapikan rambut panjang dan bajunya sebelum meninggalkan kamar. "Daddy! Daddy!" Aira mendengar Tari berseru dan ia tertawa. Ia menggendong tubuh putrinya sementara Bintang mengekor di belakang. "Daddy pulang, Mommy! Aku seneng kalau Daddy pulang," tutur Bintang. "Iya. Daddy sibuk kerja kemarin," kata Aira. Ia membuka pintu sebelum Raka mengetuk dan langsung melambaikan tangan pada Raka yang ber

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN