Fine, aku tidak akan menyembunyikan atau menyangkal dengan paksa apa yang kurasa tentangmu. Mari kita berterus terang saja, perihalku yang masih sangat menginginkanmu. Pun, perihal caraku mencinta. Namun, kenapa kamu sangat keras kepala? . . "Nih, bawa." Dikara baru saja keluar dari unitnya, tiba-tiba langsung diberi sodoran kunci mobil. Rupanya Bang Daaron telah menunggu sejak tadi di depan unit sendiri. Lantas, berjalan lebih dulu di depannya. Karena Dikara yang tak kunjung masuk lift, Bang Daaron sampai menahan agar pintu lift tersebut tidak menutup, sambil kepalanya dikedikkan memberi instrusksi supaya Dikara lekas masuk. Baiklah. Dikara mengambil tempat di belakang Bang Daaron satu langkah, tetapi setelah angka lantai paling dasar ditekan, Bang Daaron mundur lebih jauh dari pos