Agastya membawa Darwis ke rumah sakit untuk mendapat penanganan serius. Sekar tampak terdiam dengan tatapan kosong memandangi lampu emergency yang masih berwarna merah, berharap jika suaminya baik-baik saja. Sementara Aleena duduk seorang diri dan masih menangis sesenggukan. Dia sama sekali tidak berani mendekat pada ibunya, khawatir jika sang ibu masih murka padanya. Agastya berdiri sembari menelepon Sena untuk datang ke rumahnya menemui ibu dan mertuanya. Dia tidak tau apa rencana Marisa lagi, walaupun dia yakin jika Marisa pastinya akan menggugat cerai. “Ke sana, Sen, lihat apa yang diputuskan Marisa. Gue masih di rumah sakit, Papanya Aleena terkena serangan jantung. Iya, tolong ke rumah. Oke, kabari gue lagi nanti,” pintanya seraya menutup panggilan teleponnya. Pria itu mengembusk