Kabar mengejutkan Gaby yang kini menjadi anak buah mucikari membuat Aleena sedikit lega dan juga iba. Lega karena anak buah mucikari itu sudah tidak lagi mengincarnya, dan iba karena Gaby mau tak mau harus bertanggungjawab atas perbuatannya. Aleena sudah berada di apartemennya sore itu, memasak untuk makan siang yang sudah kesorean. Sebenarnya bisa saja dia delivery, tapi sekarang dia ingin belajar memasak karena punya dapur pribadi tidak seperti saat di kosan dulu. Saat sedang asik memasak, tiba-tiba saja ponselnya berdering nyaring. Gegas dia mematikan kompor sebentar untuk mengangkat panggilan tersebut. Aleena menyambar ponselnya yang tergeletak di atas sofa, tampak nama tantenya tertera di layar benda pintar itu. “Aduh, Tante mau apa ya?” tanyanya bergumam. Karena tidak mau membua