Agastya menggelengkan kepalanya pelan. Dia sadar jika dia mengaku, sahabatnya pasti akan menuduhnya gila. Agastya memang sudah gila dari pertama kali dia memberi penawaran pada Aleena untuk menjadi simpanannya. “Yang mana sih, orangnya?” tanya Ronny pemasaran. Pasalnya dia sama sekali belum pernah melihatnya, dia bahkan tidak pernah tau jika Marisa memiliki sepupu, atau dia saja yang memang tidak pernah tau. “Dia orang Surabaya, kuliah di Jakarta, di sini enggak ada siapa-siapa, dan kesulitan finansial karena usaha bokapnya yang tiba-tiba jatuh bangkrut. Yang lebih parahnya lagi apa? Dia punya teman gak punya otak, temannya jual dia ke mucikari demi sejumlah uang. Ingat gak waktu kita di bar tempatnya mantan Lo kerja beberapa malam lalu?” Ronny manggut-manggut saja karena mereka memang