Pantas

793 Kata

“Mi … abang ada telepon mami?” Naraya bertanya hati-hati saat sarapan pagi. Padahal suaranya sudah sangat rendah tapi ternyata semua yang ada di meja makan bisa mendengar sehingga mendongakan kepalanya menatap Naraya. “Jadi tadi malam Abang enggak jadi video call?” Mami Zara malah balik bertanya. Naraya tersenyum kecut sembari menggelengkan kepalanya. “Kemana itu anak?” Papi langsung merogoh ponsel dari saku jas untuk menghubungi Ghazanvar. “Enggak aktif, kenapa ya?” kata papi Arkana dengan tampang kesal. “Aku telepon Alex,” cetus Reyzio meletakan sendok kemudian menggantinya dengan ponsel. “Eh … enggak usah, sarapan dulu aja.” Naraya jadi tidak enak hati. “Aku telepon sekretaris klien di Singapura aja langsung.” Arnawarma sedikit ngegas. Dia belum berdamai dengan Ghazanvar, peker

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN