“Nay!” Ghazanvar berlari menuruni tangga mencari Naraya yang kini sedang menangis di dalam pelukan mami Zara di ruang tamu. Papi juga ada di sana beserta Aruna dan Narashima yang tampak kebingungan. Arnawarma dan Reyzio pulang terlambat karena memiliki janji kencan. “Kamu apain Nay, Bang? Kamu bohongin dia apa?” Papi meninggikan suara bersama tatapan nyalang. Ghazanvar memejamkan matanya sekilas sembari mengembuskan napas. Belum apa-apa papinya sudah men-judge, padahal apa salahnya beliau memberikan kesempatan padanya untuk menjelaskan. “Abang enggak tahu, Piii … ada chat masuk ke hape Abang yang enggak tahu dari siapa terus Nay baca!” Ghazanvar menjelaskan sembari memberikan ponselnya kepada papi agar dibaca langsung oleh beliau sebagai bahan pertimbangan. Papi Arkana merebut kasar