Hanya Salah Paham

761 Kata

Naraya melangkah gontai setelah turun dari dalam mobil, seharian ini mood-nya buruk sekali setelah tadi malam mengetahui dugaan perselingkuhan suaminya. Pagi tadi Naraya tidak bicara banyak dengan Ghazanvar yang tidak biasa pagi sekali sudah pergi tanpa sempat sarapan. Pria itu juga tidak memberi kabar seharian ini padahal biasanya puluhan pesan Ghazanvar kirim untuk mengetahui keadaan Naraya atau hanya sekedar mengirim pesan m***m yang akan membuat pipi Naraya memerah. Tangannya mendorong pintu rumah sang mertua yang setinggi dua setengah meter. Terdengar suara orang mengobrol di ruang televisi membuat langkah Naraya tertuju ke sana, siapa tahu ada keluarga Ghazanvar yang datang dan Naraya harus setor muka pada mereka tentunya. “Yang ditunggu datang juga,” kata papi menyambut Naraya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN