"Maaf, karena sudah datang terlambat. Semoga hatimu masih untukku.” - Pascal Ramadhan - Hari yang membosankan seperti biasa. Langit mendung sejak jam dua pagi, seolah memberikan kode kalau hari yang akan aku jalani sama seperti halnya cuaca hari ini. Namun, aku tidak mau mengakui petunjuk itu, mengabaikannya sebagai sebuah cara alam mengatakan kalau hujan akan turun. Cuaca dingin yang menyengat, sama sekali tidak membuatku gentar. Sekolah tetap menjadi tujuan utama, seolah tidak ada kewajiban lain yang harus menjadi priorotas selain itu. Bertahun-tahun menempuh ilmu, diberi gelar juara, nyatanya, aku menjadi seorang tidak berguna saat kehilangan cinta. Juga, orang yang aku cintai. Sosoknya tidak bisa terlihat lain. Bukan karena Tuhan memanggilnya, orang lain merebutnya atau kami be

