“Duduk!” titah Oris saat melihat Dyra dan Azeil baru saja masuk ke dalam ruangannya. Pria paruh baya berwajah tampan itu segera bangkit dari kursi besarnya, lalu beralih untuk duduk di sofa bersama Dyra dan putranya. “Gimana keadaan kamu sekarang?” tanya Oris memulai percakapan. “Alhamdulillah, sudah lebih baik, berkat bantuan Bapak,” jawab Dyra. Oris melirik pada Azeil yang duduk di samping Dyra, sembari mengerjapkan matanya berkali-kali, memberi kode pada sang Ayah yang terlihat kebingungan. Setelah paham dengan situasi yang sebenarnya, Oris pun akhirnya kembali tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. “Itu sudah tanggung jawab perusahaan,” sahut Oris. Pria paruh baya itu menghela napas perlahan-lahan, dengan raut wajah yang mulai terlihat serius. “Bisa kamu ceritakan, detail k