Seorang pria dengan raut wajah khawatir, nampak berlari tergesa-gesa memasuki ruang IGD sebuah gedung rumah sakit. Dengan napas terengah-engah, dan rambut berantakan, pria itu menghentikan langkahnya di depan meja resepsionis, sembari mengedar tatapannya mencari keberadaan Dyra. “Ada yang bisa kami bantu, Tuan?” tanya seorang wanita berpakaian perawat, yang baru saja berdiri dari posisinya. “P-pasien … perempuan … Hah … pasien ….” Belum sempat Azeil meneruskan perkataannya, satu tangan besar seorang pria tiba-tiba saja mengentuh pundak kanannya, membuat Azeil seketika menoleh ke belakang dan mendapati sosok pria bersneli tengah tersenyum, menatap padanya. “Dokter Lutfi? Di mana istri Saya? Bagaimana keadaannya? Dyra baik-baik aja kan, Dok?” tanya Azeil dengan suara bergetar. “Pak