Hanna mengerjap saat melihat benda asing yang menggelantung di antara kedua kaki Darmo. Bentuknya besar dan panjang, serta ditumbuhi rambut-rambut kasar di sekitarnya. Ketika Darmo bergerak mendekatinya, Hanna juga baru menyadari jika terdapat dua bola yang menggelantung di belakang benda panjang itu. "Pak.." cicit Hanna menelan ludahnya susah payah. Apalagi saat bersitatap dengan netra jelaga Darmo yang tengah menyorotnya dengan sayu. "Saya ingin memiliki Non Hanna seutuhnya." ujar Darmo serak. Tangan kasarnya terulur, mengelus sepanjang kaki Hanna sampai di pangkal pa-hanya. Lalu membuka lebar kedua kaki gadis itu. "Saya tidak peduli jika dunia mengecam perbuatan saya. Yang saya inginkan saat ini adalah menyatu dengan Non Hanna." kata Darmo dengan nada serius. Hanna yang masih dilan