Tangan Darmo terangkat membelai sisi wajah Hanna. Paras gadis itu benar-benar sangat cantik di matanya. Membuat dadanya membuncah karena merasa beruntung dicintai oleh gadis itu. Ibu jari Darmo kini turun, mengelus bibir bawah Hanna dengan sensual. Sebelum kemudian mengecupnya dengan penuh perasaan. Cup~ Plop Slurp Bibir Hanna setengah terbuka dengan bagian bawahnya yang terlihat mengkilat karena baru saja dijilat oleh Darmo. Pria paruh baya itu tersenyum manis, yang dibalas senyum malu-malu oleh Hanna. "Apa yang membuat Non Hanna mau membiarkan saya melakukan ini, hm?" tanya Darmo dengan suara beratnya. Hanna tampak menggigit bibir bawahnya. Lalu mendongak menatap manik jelaga milik Darmo. "Karena Hanna cinta sama Pak Darmo. Hanna bakal lakuin apapun asal Bapak seneng." tutur Hann