Hanna sontak menoleh saat mendengar suara dari arah belakangnya. Wajah ketakutannya seketika berubah menjadi raut lega ketika melihat siapa yang baru saja memanggilnya. "Pak Darmo.." seru Hanna berhambur ke pelukan pria paruh baya itu. Darmo yang mendapatkan pelukan tiba-tiba itu terlihat tidak siap hingga hampir membuatnya terjatuh jika saja tidak berpegangan dengan kusen pintu. "A-Ada apa Non Hanna? Apa yang terjadi?" tanya tanya Darmo kebingungan. Bukannya menjawab, Hanna justru terisak di dalam pelukan pria paruh baya itu. Kentara sekali jika dia benar-benar ketakutan tadi. "Non.. " panggil Darmo pelan, berusaha membujuk Hanna agar bersuara. "Hanna takut, Pak. Jangan pergi." lirih Hanna dengan suara parau. Darmo semakin dilanda rasa penasaran dengan ucapan Hanna barusan. "Saya