Anna merasa perasaannya semakin tidak nyaman. Karena hasratnya yang belum dia selesaikan, telah membuatnya menjadi wanita yang memiliki pikiran kotor terhadap Revan. Tapi tanpa dia sadari, setelah merasakan bercinta dengan Revan dengan perasaan cinta dari satu sama lainnya. Telah membuat Anna selalu menginginkan Revan. Anna pun membalikkan tubuhnya dan dia mengusap dahinya yang sudah basah oleh keringat. "Hhhmm .. sabar Anna, itu hanya sebentar. Kenapa kamu begitu menginginkannya? Apakah aku, aku sudah menjadi wanita m***m sekarang? Oh tidak! Kenapa aku menjadi seperti ini?!" Gumam Anna dengan suara kecil. Dia menepuk dahinya dan berusaha agar dirinya tidak memiliki pikiran kotor semacam itu. "Ayolah Anna. Sadarkan diri kamu! Kamu tidak boleh memikirkan hal semacam itu! Tidak! Jangan m