Akhir pekan, Niken menggunakan waktunya untuk ke makam Indra. Ia ingin menghapus rasa galau dan dilemanya. Di atas makam Indra, setelah mendoakan almarhum suaminya, Niken mencurahkan semua isi hatinya. Mencurahkan apa yang selama ini dirasakan. Pulang dari pemakaman, tidak lupa ia berkunjung ke rumah mertuanya. "Anak-anak nggak ikut, Ken?" "Enggak, Bu ... Niken nggak berani bawa anak-anak untuk perjalanan jauh." "Cucu Ibu nggak rewel kamu tinggal?" "Alhamdulillah, Andra nggak pernah rewel, Bu...." "Oh ... syukurlah. Kamu sengaja ke sini?" "Tadi abis dari makam Mas Indra, Bu. Niken merasa ada yang mengganjal dengan hati Niken." "Mengganjal?" Niken mengangguk. "Niken masih ragu. Apa keputusan yang Niken ambil, benar atau salah." "Apa suamimu berulah lagi?" "Enggak, Bu. Tapi setia